.: Kenali Internet lebih dekat membuat hidup XLangkah Lebih Maju :.

Sejarahnya kemarin-kemarin saya tidak begitu mengenal dunia Teknologi Informasi yang ada seperti yang terlihat saat ini, dikarenakan di daerah tinggal saya (Kabupaten Garut) masih sangat minim akses informasi. Jangankan teknologi maya yang disediakan internet, media komunikasi yang esensial pun masih sangat minim, seperti Handphone, Telephone, dll. Semua akses informasi hanya baru bisa dilihat melalui media konvensional, seperti buku-buku sekolah, Koran, dan media cetak lainnya. Akan tetapi hal ini tidak terjadi saat ini, semuanya berubah total hanya dalam kurun beberapa tahun saja.

Masih ingat pertama kali saya mengenal internet pada tahun 2008, karena pada saat itu saya diajarkan mata pelajaran tentang Internet dan jaringan oleh Guru saya, materinya sangat sederhana yaitu membuat akun email dan membuat blog sederhana. Bahagia rasanya bisa kirim-kirim pesan (email) ke teman sekelas secara gratis. Lebih bahagia lagi pada saat saya bisa kirim pesan ke kakak kelas saya yang kuliah ke mesir, benar-benar ajaib pikir saya pada saat itu. Ternyata internet tidak dibatasi oleh jarak ataupun batas Negara apapun. Dengan ini Internet membuat komunikasi XLangkah Lebih Maju dari yang tersedia pada saat itu.

XLangkah Lebih Maju

Kenalan saya dengan internet terus berlanjut, terutama pada saat ditugaskan membuat Karya Ilmiah sebagai salah satu syarat Ujian Nasional, mau tak mau saya harus menyelesaikannya. Yang menjadi salah satu kunci keberhasilan penyelesaian Karya Ilmiah yang saya buat adalah eMbah Google, ternyata dengan menggunakan beberapa teknik penggunaan Boolean pada Search Enginee yang bernama google ini membuat materi referensi banyak yang terpanggil. Alhasil dengan ikhtiar yang cukup keras dalam menyusun Karya Ilmiah dan analisis permasalahan didukung oleh bantuan Mister Google, Karya Ilmiah yang saya buat mendapat niali apresiasi yang bagus dan sempat dijadikan acuan lomba Karya Ilmiah oleh adik kelas saya.

Kesetiaan Internet dalam membantu akses informasi semakin terasa lebih dekat pada saat saya mulai mempunyai Handphone yang bisa mengakses internet secara langsung. Saya sering menggunakan akses ini untuk mencari peluang beasiswa untuk melanjutkan kuliah. Pada musim ini saya semakin kerajinan mengakses informasi lewat internet. Semua informasi tentang profil Perguruan Tinggi beserta peluang beasiswa saya cari terus sampai akar-akarnya. Sampai-sampai saya dicap sebagi agent informasi tentang Beasiswa oleh rekan-rekan di sekolah bahkan dijadikan referensi oleh guru BK sekolah saya dalam pencarian informasi ini. Dengan ini Internet telah membuat saya XLangkah Lebih Eksis di sekolah. . 🙂

Semakin kerajinan memperoleh berbagai manfaat dari internet, saya semakin penasaran untuk mengetahui dan ingin mempelajari pola pikir cara internet bekerja, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan studi di bidang Teknologi Informasi. Dan sekarang saya sedang menjalani masa didikan di Institut Teknologi Bandung jurusan Sistem Teknologi Informasi. Ingin rasanya menjadi pelopor bangsa yang menjadi penggerak Kemajuan Teknologi Informasi ke arah yang positif, menjadikan teknologi Informasi sebagai wahana pembelajaran baru yang memberikan nilai-nilai edukatif yang dapat membuat bangsa ini sedikit Tersenyum, Karena sang Pemudanya telah menorehkan karya untuk Negeri dalam bidang Teknologi Informasi.

Semakin lama, kenalan saya dengan internet semakin akrab dan hangat hubungannya. Banyak fasilitas yang disediakan Internet saya jadikan sebagai media komunikasi, informasi dan wahana pembelajaran. Untuk sekarang skalanya lebih luas lagi, karena manfaat internet ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan pribadi saja. Akan tetapi sudah digunakan untuk kepentingan bersama, seperti halnya melalui pembuatan komunitas-komunitas internet yang dijadikan sebagai rujukan sumber informasi juga membuat software kombinasi untuk system jarkom, dll. Saya membuat berbagai planning yang berkaitan memajukan dunia Rekayasa Informasi ini kearah yang pemanfaatannya kea rah yang lebih baik serta berusaha merealisasikannya dengan langkah-langkah kecil. Dengan ini berkenalan dengan Internet telah dan akan membuat saya LEBIH JAUH XLANGKAH LEBIH MAJU, apalagi kalau dibandingkan dengan kodisi saya di masa silam yang buta akan Teknologi Informasi.

*note
#XLangkah Lebih Maju merupakan motto yang PT. XL Axiata luncurkan saat ini, 🙂

Antara Muharram dan Nasihat Sahabat!!

Alhamdulillah,,

Menginjak hari baru lagi di tahun baru!!
Semngt Berjuang Salim!! Semngt Berkarya,, untuk kawan-kawanku jazakalloh atas bantuannya, jarang sekali saya bisa mengevaluasi rukhiyah tanpa dorongan, mudah2an hari ini menjadi hari sebagai awal yang baik untuk menjalani kehidupan satu, dua, tiga atau lebih tahun ke depan!
Sungguh Istimewa, di hari awal 1 Muharram 1433 H ini, saya mendapat beberapa masukan sebagai pengingat dari sahabat-sahabatku (secara tidak sengaja) karena merupakan dalam serangkaian DKT GAMAIS,,
Berikut masukannya:
“Salim orangnya ramah banget !! ^^ . . . baik. Dan kalo bisa lebih Percaya Diri pasti jadi pribadi yang TOP BGT”
(Amiin, Insya Alloh Akhi Derian mhon do’anya supaya rukhiyahku ini bisa terjaga dan meningkat, tapi saya senantiasa kebingungan bagaimana sih untuk memulai membangun rasa Percaya Diri, rasa-rasanya susah bgt, udah dari dulu diusahain.. pada akhirnya minder lagi, minder lagi, hehe)

“Orang yang berpotensi menjadi seorang partner, teman dan sahabat. Saran: Jangan terlalu pemalu & tertutup. Banyak teman-teman yang ingin bersama antum”
(Huff,, padahal saya baru kenal sama wicak, ko kesan tiap orang baru selalu begitu, hehe. . Tak ingin pula rasanya saya menjd orang yang eksklusif, tapi bagaimana ya? Rasa-rasanya ana lebih damai sendirian, 😀 tapi suka juga bergaul dgn teman-teman yang punya semangat seperti antum,, biar ketularan semngtnya,, karena saya juga tak mau kalah.. Ayo dibantu ya, supaya saya tak jadi pemalu sejati!!)

“Bersungguh-sungguh dalam belajar, itu yang ane lihat ada di antum! Tambahkan rasa percaya diri untuk maju ya dan Insya Alloh semua untuk kebaikan”
(ini saran dari kadiv ana di OASIS kemarin,, syukron akhi Fathy.. hmm lagi-lagi masalah PD ya, , udah mengental mungkin ya, sampai-sampai semua orang berpandangan sama! Hayoh lebih PD lim!!)

“Salim teman yang baik banget. Bwt tambahan aja. Sering2 gaul ke banyak orang , bangun link dan gak hanya di gamais, di kelas jg harus lebih asik ”
(Huffs, ini saran dari teman kelasku, hihi lucu ya lagi-lagi masalahnya sama!! Haduh salim teu dimana-meni sama wae?? Syukron mister atas sarannya, tapi gmana atuh da rasa-rasanya susah wae membuat rasa nyaman di kelas the, sepertinya kita perlu kerjasama untuk membuat kondisi kelas lebih kondusif untuk semua elemen kelas, bukan hnya untuk satu geng aja!! Hayoh gmn?)

“terus tebar kebaikan di PAS akh. Ubah jd lebih baik dg materi yang telah didapat. Berusahalah lebih extrovert dg orang lain”
(wah,dari koment sohibku yang satu ini , , ada secercah titik cerah nih.. kuncinya saya harus berusaha, memaksakan diri, tapi bagaimana caranya? Hayoh salim antum udah jadi mahasiswa, masa gak bisa??. Akhi Shofwan jazakaloh atas sarnnya, mohon doa dan dukungannya ya! Saya juga ingin berbagi dgn saudara2 yang lain di PAS,, smoga bisa!! Hayo luruskan niat Lim!! )
Nah, sekarang msedikit menggali sejarah dari kehidupan saya pada saat tinggal di Asrama, berikut isinya:

“Kurang PD, konsentrasi rendah, tidak berani menyuruh (padahal boleh/ punya wewenang), ujung-ujungnya jadi single fighter”
(Jleg,, ini nasihat dari saudara kembaran saya, :D, syukron akhi Ginan.. sungguh saya teh bener-bener gak tega kalau suruh-suruhan th, tapi efeknya gak baik juga ya dalam konteks lain, salut dgn prinsip antum! Semoga bisa menular,, )

.:: ———::.
Sedikit uniq kesannya di awal tahun ini, dengan adanya media untuk share dan saling menasihati, Alhamdulillah kekurangan yang harus diperbaiki lebih kontrass terlihat,, mudah-mudahan bisa diaktualisasikan dalam kehidupan yang nyata!!
Lewat tulisan ini, insya Alloh jadi pengingat setia yang memberikan efek tersendiri bagi kehidupan saya!!

# Pesan untuk sahabat pembaca, benar-benar perlu adanya keterbukaan diantara sesama saudara-saudara kita, agar kita lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan kita jua mngetahui kelemahan-kelemahan yang perlu direnovasi!!

10 November

untuk membuat Indonesia Tersenyum,,

ada sesuatu di balik November…
ya, tentunya. .
pada november tepatnya sekarang tanggal 10 diperingati sebagai hari pahlawan..
lalu, apa hanya sebagai pengingat saja, yang maknanya masih kurang ngeuh untuk dirasakan oleh kita,,
apa yang harus kita lakukan ya!!

nah, tenunya setiap orang punya peran masing-masing dalam kehidupan ini. . alangkah baiknya, mari kita optimalkan setiap aktivitas kita sebagai wujud semangat kepahlawanan kita..

Untuk sesama kaula muda diutamakan hayu, kita siapkan diri untuk menjadi NEXT HEROIS for INDONESIA. .

Learn from prophet Ibrahim as

SETIAP tahun, seusai shalat Idul Adha kaum Muslimin di seluruh dunia melakukan penyembelihan hewan kurban. Mereka yang secara ekonomi memungkinkan, menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagi dengan sesama. Ritual ini bertepatan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji.

Rangkaian ibadah haji beserta penyembelihan hewan kurban, adalah kisah keteladanan yang diwariskan Nabi Ibrahim AS. Nabi yang satu ini mendapat kedudukan yang istimewa di tengah kaum Muslimin selain Nabi Muhammad SAW. Nama Ibrahim bergandengan dengan nama Muhammad dalam shalawat di setiap shalat lima waktu. Dialah yang mendapat julukan Bapak para Nabi (Abul Anbiya).

Kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya adalah kisah kepahlawanan. Epos yang akan selalu dikenang sepanjang masa. Terutama pada episode kesanggupan Ibrahim mempersembahkan anaknya, Ismail, semata-mata untuk Allah SWT. Sebuah kisah agung yang tidak akan tertandingi dalam sejarah manusia. Meskipun kemudian, Allah menggantikan Ismail yang sudah siap disembelih, dengan seekor domba.

Episode inilah yang menjadi ruh dari ritual penyembelihan hewan kurban. Ibrahim memberi pelajaran berharga bagi umat manusia, tentang kemampuannya untuk melepaskan diri dari dominasi selain Allah. Cinta kepada-Nya menjadi energi yang mampu merobohkan egonya sebagai seorang bapak. Ismail bukanlah miliknya, melainkan milik Sang Khalik. Inilah hubungan cinta dengan derajat tertinggi.

Semangat yang diambil dari Ibrahim, bukanlah seberapa banyak hewan yang disembelih atau seberapa banyak orang yang menerima daging sembelihan. Melainkan, seberapa ikhlas kita memberikan persembahkan itu di hadapan Allah. Seberapa mampu kita meniadakan berhala-berhala yang dapat membelokkan niat persembahan. Terutama berhala yang bernama riya, ingin terpuji di depan manusia.

Akan halnya Ismail yang siap sepenuhnya menjadi martir agung, adalah bukti keberhasilan Ibrahim membangun karakter generasi penerusnya. Tidak mungkin Ismail bersikap semulia itu, tanpa adanya transformasi karakter, pendidikan yang memadai, dari Ibrahim. Seperti juga ayahnya, Ismail mampu mengalahkan egonya sebagai seorang anak yang seharusnya menikmati hidup dalam perlindungan sang ayah.

Pada zaman ini, ketika kehidupan sangat diwarnai hedonisme, kepura-puraan, penyembahan pada berhala modern, godaan untuk memiliki barang milik orang lain begitu besar, maka kisah keteladanan Ibrahim dan Ismail menjadi sangat relevan. Marilah kita belajar dari Ibrahim. Mengambil semangatnya, meskipun tidak mampu meneladani seluruhnya.***

entons.multiply.com/journal/item/73

pelajari lebih dalam di QS As-Shaffat: 101-dst

Allah,, Jangan Ambil Penglihatanku

Jangan Ambil Penglihatanku

Indahnya dunia dapat kumemandangnya
Syukur tlah kau beri penglihatanku ini
Walaupun terkadang dosa mengundang mata
Trus merasukiku untuk melupakanMu
mengganti kaji ayatMu dengan dosa kesenangan sementara…..
Kumemohon kepadaMu jangan ambil penglihatanku
Hitam kelam hanya gelap yang akan bertandang
Untuk yang kesekian kali berikan kessempatan lagi
Masih ingin aku melihat kebesaranMu
Allah jangan ambil penglihatanku

puisi:ketika mata yang memandang dunia mulai memudar buram menuju hitam, siapkah kita menerima semua karena gelap keabadian akan menyapa, apakah kita akan lakukan yang terbaik karena sebentar lagi cahaya tak lagi bicara ,hanya kenangan di kepala tentang merah,biru ,kuning yang tersisa dan akhirnya semua terlupa

yu kita raih hikmahnya,, klik
http://www.youtube.com/watch?v=YU6wTPj-QsA”

Terimakasih Yaa Allah, Aku Futur

ok1


“Al-imaanu yazidu wa yanqush.”

Kata-kata inilah yang melekat dalam hati kami, bahwasanya iman itu bisa naik dan turun.

“Yazidu bith tho’at, yanqushu bil ma’shiyat.”

Dipertegas dengan uraian berikutnya, bahwa naiknya iman itu merupakan indikasi adanya ketaatan yang kita lakukan, diterima oleh Allah. Sebaliknya, ketika iman kita turun, berarti ada maksiat yang kita kerjakan, diterima (dihitung sebagai dosa) oleh Allah.

Di kalangan anak muda zaman sekarang marak istilah galau. Kalau di kalangan aktivis dakwah, namanya jadi futur. Menurut saya keduanya sama saja. Galau maupun futur adalah indikasi turunnya iman kita kepada Allah. Karena bagi orang beriman tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan mereka tidak pula bersedih hati.

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS Al-Baqarah[2]:62)

Kekhawatiran dan kesedihan merupakan ciri-ciri futur dan galau. Barangkali ada sebagian kawan-kawan kita yang mengalaminya sekarang.

Lantas, apa yang harus kita lakukan ketika futur menghampiri?

Yang pertama kali kita lakukan adalah bersyukur atas futur yang telah dikaruniakan kepada diri kita. Itu tandanya Allah masih memberikan kita nikmat perasaan berdosa, karena Dia masih sayang kepada kita. Andai Allah tidak memberikan nikmat ini, niscaya kita akan menjadi seperti Fir’aun yang kufur dan menganggap dirinya adalah Tuhan.

“Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS An-Nuur[24]:21)

Pada suatu waktu kita bisa begitu aktif berdakwah, mengisi taujih di sana sini, intensitas syuro meningkat, serasa kita sudah benar-benar memikirkan nasib umat. Tanpa sadar kita pun memuji kebaikan diri kita sendiri, “Hmm.. Aku sudah berjuang keras untuk umat ini.”

Itu adalah masa-masa kedigdayaan kita sebagai seorang aktivis dakwah. Mencicipi nikmat berdakwah juga merupakan karunia Allah. Jadi maklum kalau aktivis dakwah merasa bahagia dengan capaiannya.

Ketika perasaan itu membumbung terlalu tinggi, Allah pun memberikan kita futur atau galau. Tujuannya apa? Agar kita tidak terlena dengan kebaikan kita. Karena itu, salah seorang salaf mengatakan:

“Berapa banyak maksiat yang memasukkanmu ke dalam syurga, dan berapa banyak amal ketaatan yang memasukkanmu ke dalam neraka.”

Maksudnya, sebagian perbuatan maksiat membuat pelakunya menjadi orang yang hina dina, hancur hatinya, tunduk, dan penuh penyesalan, gundah gulana dan sedih, menangis dan mengiba, beristighfar dan beramal shalih. Sehingga, penyesalan dan taubatnya itu menjadi sebab yang menjadikan dia masuk syurga.

Dengan adanya futur, berarti Allah masih memberikan kita sinyal, bahwa di hati kita ada ketidakberesan. Sehingga ketika sinyal kita tangkap, nurani kita segera mendorong diri kita untuk melakukan ishlahun-nafs atau perbaikan diri.

Dalam neurologi dikenal adanya reseptor dan efektor. Sebagai contoh ketika kita asyik berjalan tanpa alas kaki, telapak kaki kita tertusuk duri, reseptor akan mengirim sinyal ke sistem saraf pusat untuk memberitahu bahwa ada duri yang menancap di telapak kaki. Setelah itu sistem saraf pusat mengirimkan sinyal ke efektor, agar membuat rasa sakit pada daerah yang tertusuk duri. Dengan respon sakit itu kita bisa tahu kalau ada ketidakberesan di kaki kita, sehingga kita bisa melakukan tindakan ‘penyelamatan’ seperti berhenti sejenak untuk mencabut duri tersebut.

Bayangkan jika tidak ada sinyal yang dikirim, duri itu tetap akan menancap di kaki kita tanpa kita ketahui. Ia akan terus bercokol di sana, tanpa ada yang mengusiknya. Lama-kelamaan duri itu masuk ke dalam daging dan membuat kaki kita infeksi, bahkan lebih parah lagi.

Begitu pun dengan jiwa kita. Andai Allah tidak memberi kita sinyal bahwa hati kita sedang tidak beres, niscaya kita menjadi sombong. Awalnya muncul dengan wujud narsis, semakin lama berubah ‘ujub, lalu menjadi ‘ujub kronis, lantas berubah sombong. Dan apa ganjaran yang pas untuk orang sombong?

“(Dikatakan kepada mereka), ‘Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong’.” (QS Al-Mu’min [40]:76)

Na’udzubillahi min dzalik.

Untuk itulah, ketika kita dilanda futur, hal yang pertama kita lakukan adalah bersyukur. Karena kita sudah dihindarkan Allah dari sifat sombong.

Lantas, sudah siapkah kita berkata, “Terima kasih yaa Allah, aku futur.”

sumber : fimadani.com